Masa pandemi Corona sebenarnya menjanjikan peluang bagi petani dan UKM yang memproduksi produk herbal.
Pasalnya, sejak wabah Corona, masyarakat menjadi lebih termotivasi untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.
Hal ini karena berbagai sumber menyatakan bahwa mengkonsumsi makanan bernutrisi dan mengandung bahan yang meningkatkan daya tahan tubuh adalah salah satu profilaksis pencegahan penularan Virus Corona.
Maka tak heran banyak bahan pangan seperti jahe merah, kunyit, sereh, temulawak serta juga produk herbal lainnya menjadi buruan masyarakat sebagai langkah pencegahan Corona.
Hal ini sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh para UKM untuk memproduksi atau memasarkan produk-produk unggulan terkait untuk bertahan di tengah sulitnya masa pandemi Corona.
Menanggapi hal ini, Anda perlu mengembangkan beberapa terobosan terkait agar dapat memaksimalkan peluang:
1. Memahami Produk Bisnis Herbal
Sebelum memasarkan kepada konsumen, pastikan bahwa Anda benar-benar memahami produk herbal yang Anda jual.
Segala manfaat dan efek samping yang mungkin saja ditimbulkan.
Jangan beranggapan bahwa mengkomsumsi produk herbal tidak ada efek samping, bahkan seperti mual, muntah, sakit perut hingga pendarahan mungkin saja terjadi jika cara konsumsi tidak sesuai. Jadi, lakukan riset secara mendalam.
Anda juga dapat mencari berbagai referensi dari berbagai bisnis produk herbal yang sudah ada sebelumnya.
Amati bagaimana testimoni pelanggan mereka, apa keunggulan produk dan bahan yang digunakan dan tentu saja membandingkan harga jual.
Dengan begitu, Anda dapat bertahan dan justru memenangkan persaingan bisnis obat herbal Anda.
2 . Mengembangkan Jaringan Supplier di Kalangan Petani
Harga jahe merah pada pertengahan Maret 2020 terpantau mencapai Rp 100.000,00 di pasar konsumen.
Pemerintah Indonesia melalui Satgas Pangan telah melakukan beberapa langkah untuk menindak oknum-oknum yang menyetok dan menimbun barang atau bahkan menutupi akses kepada barang tertentu.
Kementerian Perdagangan juga melakukan operasi pasar dalam rangka normalisasi harga bahan kebutuhan pangan pokok.
Untuk itu, bagi UKM merupakan suatu keharusan untuk memiliki jaringan supplier langsung dari kalangan petani. Hal ini untuk menjaga harga dan persediaan yang lebih stabil bagi kegiatan produksi.
Baca juga : Kiat Kelola Bisnis UKM Tetap Prima di Tengah Wabah COVID-19
3 . Melakukan Penetrasi Pasar Melalui Marketplace
Menteri Koperasi dan UKM menyatakan akan bekerja sama dengan beberapa marketplace untuk mendorong agar penjualan produk UKM serta warung dapat terfasilitasi dengan baik di masa pencegahan Corona.
Salah satu program lain yaitu stimulus yang direncanakan akan diselenggarakan adalah bentuk subsidi biaya pengantaran usaha mikro yang belum masuk ke platform digital.
Hal ini dapat dimanfaatkan oleh UKM untuk melakukan penetrasi pasar melalui marketplace.
Bisnis produk herbal Anda juga dapat memaksimalkan proses pemasaran dengan menawar berbagai produk menarik.
Contohnya, dengan memberikan kupon berhadiah atau diskon.
Terus pasarkan di segala media, baik itu media sosial, internet, marketplace atau media lainnya yang disesuaikan dengan target pasar Anda.
4. Menerapkan Sistem Akuntansi Persediaan Berbasis Cloud
Sistem akuntansi persediaan adalah sistem pencatatan, dimana terdapat informasi tentang berapa banyak persediaan bahan baku yang dimiliki, berapa banyak persediaan barang jadi yang telah diproduksi serta informasi seberapa lama waktu yang diperlukan untuk melakukan pemesanan bahan baku dan berapa lama waktu pemrosesan bahan baku menjadi barang jadi.
Sistem akuntansi persediaan ini menjadi sangat krusial dalam proses produksi produk herbal di masa pandemi Corona ini karena jumlah permintaan produk herbal yang tinggi, sementara bahan bakunya berupa bahan mentah yang mudah rusak.
Sistem akuntansi persediaan yang baik juga dapat meminimalisasi biaya pergudangan dan juga biaya kerusakan bahan baku/ barang jadi, serta menghindari kerugian akibat kesalahan perhitungan barang.
Software akuntansi dan keuangan Jurnal menyediakan setidaknya tiga fitur terkait persediaan yang akan membuat pekerjaan dan bisnis Anda menjadi efisien, antara lain:
1 . Notifikasi atau pemberitahuan serta perhitungan persediaan secara langsung,
2 . Analisis penjualan produk,
3 . Fitur impor data persediaan dalam jumlah besar,
4 . Penyimpanan berbasis cloud yang terjamin keamanan dan keaandalannya.
Baca Juga: Risiko UKM Tak Gunakan Cloud dalam Berbisnis di Tengah Wabah Corona
Sistem akuntansi persediaan berbasis cloud akan memudahkan Anda, sebagai pemilik bisnis untuk dapat memantau posisi persediaan secara real time dari mana saja, karena data di gudang maupun di pabrik dapat terkoneksi secara virtual.
Hal ini dapat mendukung proses pengambilan keputusan secara cepat dan tepat waktu. Anda pun dapat lebih fleksibel mengerjakan pekerjaan lain yang lebih strategis seperti membangun koneksi dan jaringan supplier maupun seller, tanpa harus hadir ke kantor, karena informasi dapat diakses secara remote melalui smartphone Anda.
Anda dapat mencari tahu produk Jurnal selengkapnya di isi formulir berikut ini untuk mencoba demo gratis Jurnal secara langsung.
Saat ini , Jurnal sedang memberikan kesempatan bonus berlangganan Jurnal selama 60 hari dan diskon 35% (Min subscribe 12 bulan). Salam sehat dan produktif selalu!