Mekari Jurnal
Daftar Isi

Mengenal Lebih Dalam Tentang Vendor Managed Inventory

Tayang 08 May 2023
Diperbarui 29 November 2023

Vendor Managed Inventory (VMI) adalah hubungan bisnis yang saling menguntungkan antara pembeli (buyer) dan vendor (supplier).

Dalam hubungan ini, vendor bertanggung jawab dan mengawasi tingkat persediaan yang disepakati dengan pembeli.

Aturan standar keterlibatan untuk hubungan Vendor Managed Inventory mencakup pembeli yang secara terbuka berbagi data dengan vendor.

Selain itu, vendor juga setuju untuk menambah atau mengoptimalkan inventaris di lokasi yang ditentukan pembeli.

Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi online Mekari memiliki fitur manajemen inventaris. Buktikan dengan coba gratis aplikasi Jurnal dengan klik pada tombol atau banner di bawah ini.

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Kelola Bisnis Trading dan Distribusi secara efektif dengan Mekari Jurnal.

Contoh Strategi Vendor Managed Inventory ala Walmart

Salah satu contoh paling tepat dan berhasil penggunaan sistem VMI adalah strategi vendore managed inventory oleh Walmart.

Pada awal 1980-an, Walmart bermitra dengan Proctor & Gamble untuk menguji Vendor Managed Inventory.

Pada saat itu, hal ini adalah konsep baru yang belum terimplementasi secara luas.

Lebih dari tiga puluh tahun kemudian, Walmart secara terbuka terus berbagi data dari tingkat inventaris dan penjualannya melalui angka-angka ke komunitas vendornya.

Klik di sini untuk belajar mengelola stok persediaan usaha Anda secara mandiri dan efisien secara GRATIS

Setiap penelitian strategi Vendor Managed Inventory akan mengungkapkan bahwa Walmart telah lama dipuji sebagai master dalam sistem ini

Strategi Vendor Managed Inventory ala Walmart sangat efektif sehingga biaya distribusi mereka biasanya kurang dari 2% dari penjualannya.

Perbandingan biaya distribusi Walmart kira-kira 50% lebih baik daripada pesaingnya yang lain.

Proctor & Gamble merupakan vendor yang berpartner dengan Walmart.

Dalam strategi Vendor Managed Inventory, Walmart memberikan tanggung jawab pemenuhan inventaris di tangan para vendornya.

Vendor menerima data inventaris dan penjualan, dan kemudian dibiarkan menentukan tarif yang sesuai untuk mengisi ulang inventaris Walmart.

Dari perspektif Walmart, vendor akan mengoptimalkan distribusi dengan cara yang membuat rak-rak Walmart penuh dengan produk mereka.

Dari perspektif vendor, data yang diterimanya dari Walmart memberikan informasi tentang alur penjualan produk.

Selain itu, vendor juga dapat mengelola produksi dan distribusi yang sesuai.

Dalam strategi Vendor Managed Inventory ala Walmart, semua biaya yang terkait dengan manajemen inventaris ditransfer ke vendor.

Hal ini termasuk jumlah karyawan, sistem TI, dan sumber daya lainnya. Dengan berbagai biaya yang ditanggung oleh vendor maka Walmart otomatis memiliki beban pengeluaran yang lebih sedikit untuk manajemen inventaris.

vendor managed inventory berikan banyak keuntungan
Sumber: stock.adobe.com

Vendor Managed Inventory Untungkan Semua Pihak

Kunci utama dari strategi Vendor Managed Inventory adalah hubungan simbiosis antara kedua pihak yang terlibat.

Jika sistem ini hanya menguntungkan satu pihak saja maka nantinya penerapan strateginya tidak akan maksimal.

Bahkan, bisa saja malah akan mengganggu kelancaran bisnis.

Biasanya kedua pihak yang terlibat dan perlu mendapatkan keuntungan dari strategi Vendor Managed Inventory ini yaitu pihak pengecer dan pihak vendor.

Pihak Peritel

Dalam contoh, Walmart adalah pengecer puluhan ribu vendor.

Hal ini adalah sejumlah hubungan besar yang harus dikelola keduanya tentu berbagi data sensitif.

Walmart selaku pengecer mendapat manfaat dari transparansi karena biaya manajemen inventaris sebagian besar ditangani oleh vendor.

Walmart dapat merasa nyaman bahwa setiap vendor akan mengoptimalkan saluran distribusi sehingga persediaan melalui toko Walmart selalu diisi kembali sesuai kebutuhan.

Pihan Vendor

Vendor juga mendapat manfaat dari strategi Vendor Managed Inventory.

Seperti yang disebutkan, Proctor and Gamble adalah mitra awal Walmart dalam strategi VMI.

Proctor & Gamble terus menerapkan strategi VMI, dan Walmart telah menjadi pengecer terbesar Proctor & Gamble.

Vendor dari segala bentuk dan ukuran dapat memanfaatkan hubungan VMI dengan pengecer.

Dengan begitu, vendor memperoleh peningkatan visibilitas ke saluran penjualan.

Vendor juga dapat memperkirakan tingkat produksi dengan lebih baik karena memiliki akses langsung ke data penjualan dari pengecer.

Baca juga: Cara Menghitung Persediaan Melalui Economic Order Quantity

Penerapan Vendor Managed Inventory untuk Bisnis Skala Kecil

Vendor Managed Inventory telah terbukti sukses ketika diterapkan dalam bisnis skala besar seperti Walmart.

Namun, apakah  bisa diterapkan pada bisnis berskala kecil?

Tentu bisa asal dilakukan dengan tepat serta pertimbangan yang matang.

Contohnya yaitu bisnis yang bergerak dalam bidang kuliner seperti restoran.

Banyak restoran adalah usaha kecil yang dimiliki secara independen.

Terlepas dari jenis atau ukuran restoran, persediaan sangat penting.

Inventaris yang paling mungkin mencakup banyak penjual seperti penjual roti, daging, sayur, perlengkapan kebersihan, peralatan sekali pakai, dan sebagainya.

Selain itu, sebagian besar persediaan mudah rusak dengan umur simpan yang terbatas.

Lebih buruknya lagi, industri restoran terkenal dengan margin bersih yang rendah.

Unsur-unsur industri restoran khusus ini menyisakan sedikit ruang untuk biaya tambahan.

Jika sebuah restoran dapat menurunkan biaya overhead dengan outsourcing manajemen inventaris ke mitra vendornya, hal itu bisa membuat restoran bangkrut.

Baca juga: Laporan Stok Barang: Pengertian, Manfaat, Contoh, Cara Membuat

faktor kerjasama pada sistem vendor managed inventory

Pelajari fitur software akuntansi untuk bisnis F&B disini.

Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Strategi Vendor Managed Inventory

Meski strategi VMI dapat diterapkan dalam berbagai jenis bisnis dengan skala besar maupun kecil, hal itu bukan berarti bahwa bisnis Anda sudah pasti cocok menggunakannya

Oleh karena itu, sebelum menerapkan strategi Vendor Managed Inventory bagi bisnis Anda, sebaiknya perhatikan beberapa faktor berikut ini.

Hubungan dengan mitra kerja

Komunikasi yang terbuka dan kooperatif adalah kunci keberhasilan penerapan strategi Vendor Managed Inventory.

Jika Anda tidak memiliki kepercayaan dengan bisnis mitra Anda, akan sulit untuk meluncurkan strategi yang sukses.

Oleh karena itu, dalam penerapan Vendor Managed Inventory diperlukan hubungan kerja yang stabil dan berkesinambungan antara perusahaan dengan mitra Anda.

Sebaiknya strategi VMI dijalankan ketika vendor dan pengecer telah bekerja sama dalam waktu cukup lama sehingga hubungan yang dibangun telah cukup erat.

Baca juga: Yuk, Ketahui Langkah-Langkah Melakukan Stock Opname dengan Benar

Keuntungan bagi kedua pihak

Dari pihak pengecer, strategi Vendor Managed Inventory dapat membantu mengurangi biaya manajemen inventaris.

Dari pihak vendor, ini juga dapat meningkatkan visibilitas Anda ke penjualan.

Anda harus menentukan apakah strategi Vendor Managed Inventory untuk perusahaan bisa menguntungkan kedua belah pihak atau tidak.

Jika tidak, maka lebih baik tidak menggunakan strategi ini karena berpotensi mengacaukan kestabilan bisnis.

Menggunakan strategi ini artinya harus terjalin hubungan simbiosis mutualisme antara pengecer dan vendor. Gunakan software inverntory untuk manajemen lebih efisien.

Buat Supply Chain yang Sistematis dan Terdokumentasi

Bertujuan agar tidak ada sistem yang berakhir dan berantakan sehingga mengurangi efektivitasnya.

Bangun komunikasi antar kedua belah pihak yang membangun dan dua arah.

Lalu catat keseluruhan perputaran barang agar dapat mengevaluasi performanya.

Data Inventaris yang Valid

Impelementasi VMI dapat terjadi didasari dari data inventaris yang tercatat dan tepat, mulai dari pasokan yang tersedia hingga fluktuasi permintaan barang.

Oleh karena itu, kedua belah pihak harus saling bertukar informasi secara terbuka mengenai data inventarisnya.

Visi kedua belah pihak harus sama

Dalam penerapan strategi Vendor Managed Inventory tentunya dibutuhkan visi yang sejalan dari kedua belah pihak.

Jika tidak sevisi maka tidak sebaiknya diterapkan karena akan menyebabkan perdebatan di kemudian hari.

Jadi, sebaiknya dipastikan terlebih dahulu visi dari pihak vendor serta dari pihak pengecer.

Hal ini cukup krusial karena tanpa adanya kesamaan visi, nantinya bisnis yang telah dijalankan bisa menjadi rumit dan menimbulkan berbagai masalah yang sebenarnya tidak seharusnya terjadi seperti kesalahan pemasokan stok barang.

Baca juga: 5 Fungsi Aplikasi Inventory Barang bagi Bisnis e-Commerce

Teknologi yang memadai

Berbagi data merupakan kunci strategi Vendor Managed Inventory yang saling menguntungkan.

Oleh karena itu dibutuhkan teknologi  yang memadai sehingga bisa mendukung strategi dengan baik.

Tidak hanya pembeli saja yang harus membagikan data inventaris dan penjualannya, vendor pun harus dapat menerima dan menganalisis data tersebut.

Sumber daya dalam hal teknologi khusus diperlukan untuk memastikan berbagi data tersebut sesuai.

Permudah Pengelolaan Inventori dengan Jurnal. Baca Fitur Inventory Online Jurnal Selengkapnya di sini!

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Pegang Kendali Ketersediaan Stok Barang dengan Fitur Produk dan Inventory Mekari Jurnal.

Sumber daya yang mendukung

Tujuan akhir penerapan strategi Vendor Managed Inventory adalah untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.

Namun, kedua belah pihak harus memiliki sumber daya yang tersedia untuk memastikan sistem ini berjalan dengan baik serta keberhasilannya dapat dilacak dan dievaluasi dengan efisien dan efektif.

Hal ini sangat penting karena tanpa sumber daya yang mendukung maka strategi ini tidak bisa dijalankan secara maksimal.

Untuk memahami dasar-dasar manajemen inventory secara lebih komprehensif, Anda dapat mengunjungi pelatihan dan kelas online di Mekari University yang diberikan secara gratis!

Mekari University merupakan platform penyedia layanan edukasi berbasis teknologi untuk membantu para pemilik bisnis dan profesional meningkatkan kemampuannya.

Melalui Mekari University, Anda akan memperoleh wawasan lebih luas terkait topik pengelolaan keuangan, manajemen akuntansi, administrasi HR, dan strategi pengelolaan pajak korporasi.

Caranya, cukup mendaftar melalui website Mekari University, kemudian pilih kelas online sesuai dengan topik yang Anda inginkan.

Untuk info selengkapnya, tekan banner di bawah ini.

Istilah Terkait Vendor Managed Inventory Yang Perlu Diketahui

Beberapa istilah lain yang perlu diketahui juga:

Vendor Held Stock

Vendor Held Stock (VHS) adalah praktik bisnis di mana vendor atau pemasok menyimpan stok barang di gudang atau tempat penyimpanan mereka, bukan di gudang atau tempat penyimpanan perusahaan pembeli.

Dalam model bisnis ini, perusahaan pembeli hanya memesan barang ketika dibutuhkan, dan vendor akan mengirimkan barang tersebut langsung ke lokasi pembeli.

Vendor akan bertanggung jawab atas manajemen persediaan dan pengiriman barang, sehingga perusahaan pembeli dapat mengurangi biaya persediaan dan risiko kelebihan persediaan.

Vendor Held Stock banyak digunakan dalam bisnis yang memiliki persediaan barang yang relatif cepat berubah, seperti produk teknologi atau produk mode, di mana kecepatan dan fleksibilitas dalam memenuhi permintaan konsumen sangat penting.

Dalam praktiknya, Vendor Held Stock dapat mempermudah hubungan antara vendor dan pembeli karena vendor memiliki kewenangan dan tanggung jawab lebih besar dalam manajemen persediaan dan pengiriman barang.

Vendor Managed Stock (VMS)

Vendor Managed Stock (VMS) adalah strategi manajemen rantai pasokan di mana vendor atau pemasok bertanggung jawab atas pengelolaan stok produk pada gudang atau lokasi penyimpanan milik pelanggan atau pembeli.

Dalam VMS, pemasok menggunakan sistem teknologi informasi seperti Electronic Data Interchange (EDI) untuk memantau persediaan dan melakukan pengiriman ketika stok hampir habis.

Dalam hal ini, pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya atau tenaga untuk mengelola persediaan produk.

Sebaliknya, pemasok mengambil alih tanggung jawab pengelolaan persediaan dan mengirim produk yang diperlukan untuk memastikan ketersediaan stok yang memadai.

VMS dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasokan.

Pemasok dapat lebih memahami kebutuhan dan perilaku pelanggan, sehingga dapat mengoptimalkan persediaan dan pengiriman untuk memenuhi permintaan secara tepat waktu dan efisien.

Dengan demikian, VMS dapat membantu mengurangi biaya persediaan, biaya pengiriman, dan biaya pengelolaan stok.

Kelola Keuangan Lebih Optimal, Dapatkan Penawaran Terbatas Ini
Jurnal software akuntansi terpercaya

 

Dapatkan free trial sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Lebih Optimal, Dapatkan Penawaran Terbatas Ini
Jurnal software akuntansi terpercaya

 

Dapatkan free trial sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal